Rabu, 29 April 2015

Perjuangan peng-Gila Bola





            Setiap orang punya definisi perjuangannya masing-masing. Mahasiswa, mereka adalah anak2 muda yang belajar di universitas dan mereka berjuang untuk lulus dengan nilai yang baik dalam tempo sesingkat-singkatnya. Sementara bagi mereka yang sudah bekerja mereka mendefinisikan berjuang dengan mendapatkan income yang setinggi-tingginya, dengan modal yang serendah-rendahnya. Bagi para siswa sekolah dasar, esensi berjuang adalah bagaimana  mendapat nilai yang baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP. Itu adalah idealnya ketika siswa SD itu berada di kota-kota besar. Sementara bagi siswa yang kurang beruntung berjuang adalah untuk dapat tetap sekolah dan tidak putus sekolah, itu adalah prestasi besar bagi mereka. Lalu beda lagi dengan siswa di pedalaman. Bahkan bagi mereka bisa bertemu dengan guru atau pengajar setiap hari saja sudah syukur, apalagi bisa lulus UNAS, itu adalah prestasi yang tak ternilai bagi mereka. Lalu apa definisi berjuang yang sebenarnya? Pasti jawabannya macam2
            Namun bagi penggemar sepakbola, yang menyukai olahraga olah bola ini tentu memaknai perjuangan dengan hal yang sama. Yaitu berjuang untuk dapat selalu menyaksikan kesebelasan mereka bermain, syukur2 menang. Bagi saya penggemar Manchester United, menyaksikan para pemain pujaan seperti Wayne Rooney di layar kaca sudah cukup mengobati kelelahan setelah seharian beraktifitas. Bahkan kadang kami, para penggemar seakan lupa dan tersihir. Kami lupa bahwa besok ada ulangan, kami lupa bahwa jam bertanding di malam hari, sementara kita berteriak kegirangan ketika tim mencetak goal.
            Terkadang melihat pemain keluar dari lorong ganti menuju lapangan, dan diperdengarkan FIFA anthem sudah cukup membuat hati bergetar seakan kami mendapat semangat baru. Tak perduli kalah dan menang, seakan tidak kapok. Walaupun MU bermain kurang kompak, tidak ada peluang emas, dan gagal mencetak goal, kami tetap menonton setiap tim kesayangan bermain.
            Berjuang bagi pemain bola sebenarnya simple, akan tetapi banyak elemen yang mempengaruhi sehingga terlihat kompleks. Simple nya pemain tinggal menggiring bola melewati lawan sehingga masuk ke gawang lawannya. Yang membuat kompleks adalah, tidak boleh mengenai tangan, ada peraturan offside dimana pemain tidak boleh mendahului lawannya, dan ada tembok pertahanan terakhir bernama penjaga gawang. Penjaga gawang seakan menjadi tembok terakhir, dan ketika tembok itu runtuh terjadilah goal dan semua bersuka cita. Tentu saja terkecuali pemain dan pendukung lawan. Memang begitulah dunia ini. Di saat ada satu pihak senang, pastilah ada pihak lain yang merasa tidak senang. Saya rasa ini adalah hukum tak tertulis di dunia. Bahkan ketika seseorang melakukan sesuatu dengan niat baikpun bisa dinilai berbeda oleh orang lain. Jadi hiduplah dalam perjuangan versi mu masing2 !!
           

1 komentar: