Saat
ini adalah zaman dimana banyak kelimpahan yang kita dapat. Kita bisa memilih
makanan apapun yang akan kita makan. Memilih pakaian apapun yang akan kita
kenakan dari harga yang murah sampai yang mahal. Kendaraan kita bisa memakai
sepeda untuk pergi ke kampus atau motor bahkan mobil.
Zaman
ini juga terdapat kelimpahan ideology. Pemikiran-pemikiran tokoh ekonomi dan
politik dari yang sosialis hingga demokratis, dan dalam ekonomi dikenal yang
namanya hedonism dimana setiap orang berlomba untuk menikmati segala kekayaan
yang dimiliki. Ada juga pemikiran-pemikiran
Islam. Dari yang benar bersumber pada Al-Quran dan Hadist serta para
Ulama. Ada juga pemikiran-pemikiran tokoh yang sesat dan tidak patut kita
contoh. Dimana ajaran ini seperti Islam namun memiliki tujuan yang lainnya.
Dua
hal yang perlu kita perhatikan yaitu kelimpahan materi dan ideology. Terkadang keduanya
membawa kita sedikit demi sedikit menjauh dari tujuan kita hidup sebenarnya dan
membuat kita TERSESAT.
Materi
adalah segala hal yang kita mililki. Semua aset bergerak maupun tidak. Pada era
ini kita membeli sesuatu bukan karena azas manfaat, tetapi karena tuntutan
mode, tuntutan gengsi dan pergaulan. Kita terkadang membeli barang yang tidak
benar-benar kita butuhkan. Dalam hal ideology, awas kita dapat tersesat. Kita boleh
saja mepelajari apa itu sosialis, marxis, liberalism, dan realis. Namun perhatikan
diri kita. Apakah hal ini cocok untuk kita. Tidak semua yang ada harus kita
gunakan. Kita gunakan yang cocok dan perlu kita pakai.
Seperti
membeli sebuah sepatu, kita harus tau model dan ukuran sepatu yang kita
inginkan. Namun kita juga harus mengukur berapa uang kita. Apakah cocok dengan
isi dompet kita??? Jangan tersesat kawanku. Fokus itu perlu. Fokus membuat kita
mengerjakan apa yang perlu kita kerjakan. Dengan fokus kita akan lebih cepat
sampai tujuan.
Terkadang
saya melihat teman yang ke kampus naik mobil, ingin rasanya melakukan hal yang
sama. Namun mengukur diri ini, rasanya tidak mungkin. Dan yang kedua, apabila
bisa melakukan hal yang sama pun mungkin akan muncul persasaan sombong dalam
diri ini. Ingin dipuji, dan ingin diperhatikan.
Cukuplah
diri ini begini saja, namun tetap mengusahakan yang terbaik. Kita pandang orang
lain yang di atas penuh harap, sehingga kita dapat berharap melakukan yang
terbaik untuk dapat seperti dia. Kita jadikan itu sebagai motivasi, dan bukan
perasaan iri yang kita munculkan. memandang ke bawah dengan penuh rasa syukur
bahwa kita ternyata masih lebih
beruntung. Dan jadikan sebagai pemacu untuk berbagi.
Sekali
lagi fokuslah dalam dirimu sendiri. Lakukan terbaik yang ada dalam dirimu. Sesekali
perhatikan orang lain boleh, namun harus ada pelajaran yang diambil. Fokus adalah
kunci cepat sampai tujuan !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar